Rabu, 29 April 2015
Jumat, 24 April 2015
4 Kesalahan Umum SBMPTN
JAKARTA - Meski pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) baru akan dibuka awal Mei mendatang, ada baiknya kita bersiap sejak sekarang.
Mulailah mencari berbagai informasi tentang SBMPTN di laman resminya. Siswa calon peserta SBMPTN bisa juga bertanya kepada para senior tentang kiat sukses menembus PTN.
Selain itu, perhatikan juga kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan para peserta seleksi masuk PTN seperti diungkap anggota tim promosi Universitas Brawijaya (UB), Dedy Gusra, S. Ag. berikut ini.
Pertama, pemilihan program studi (prodi). Menurut Dedy, pemilihan prodi sangat erat hubungannya dengan penjurusan yang diambil saat duduk di kelas 11 SMA. Jadi, ketika memutuskan memilih satu jurusan di SMA, sebaiknya kita sudah mengetahui akan memilih prodi apa saat kuliah nanti.
Pilihlah jurusan IPA jika ingin berkuliah di prodi kelompok IPA, begitu juga dengan jurusan IPS dan Bahasa. Hal lain yang perlu diperhatikan tentang pemilihan prodi pada SBMPTN adalah mengetahui peminat dan passing grade tiap-tiap prodi yang tidak sama satu dengan lainnya.
Kedua, pengisian identitas. Dedy memaparkan, sekira 15 persen peserta tes masuk PTN gagal saat mengisi identitas.
"Identitas pada formulir pendaftaraan harus sama dengan lembar jawaban ujian," kata Dedy, seperti dikutip dari laman berita UB, Prasetiya Online, Selasa (9/4/2013).
Ketiga, tidak menguasai soal ujian. Kuncinya, kata Dedy, adalah peserta SBMPTN harus rajin berlatih mengerjakan soal-soal tes masuk PTN tahun-tahun sebelumnya. "Tujuannya, untuk membiasakan diri dengan bentuk soal yang ada dan menghindari kesalahan pengisian, termasuk penggunaan jenis pensil dan teknik penghitaman yang benar," imbuhnya.
Keempat, pilihan prodi kedua. Dedy mengingatkan, pilihan prodi kedua adalah sebuah alternatif yang benar-benar harus dipersiapkan, dan bukan pilihan yang asal tulis.(rfa)
Mulailah mencari berbagai informasi tentang SBMPTN di laman resminya. Siswa calon peserta SBMPTN bisa juga bertanya kepada para senior tentang kiat sukses menembus PTN.
Selain itu, perhatikan juga kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan para peserta seleksi masuk PTN seperti diungkap anggota tim promosi Universitas Brawijaya (UB), Dedy Gusra, S. Ag. berikut ini.
Pertama, pemilihan program studi (prodi). Menurut Dedy, pemilihan prodi sangat erat hubungannya dengan penjurusan yang diambil saat duduk di kelas 11 SMA. Jadi, ketika memutuskan memilih satu jurusan di SMA, sebaiknya kita sudah mengetahui akan memilih prodi apa saat kuliah nanti.
Pilihlah jurusan IPA jika ingin berkuliah di prodi kelompok IPA, begitu juga dengan jurusan IPS dan Bahasa. Hal lain yang perlu diperhatikan tentang pemilihan prodi pada SBMPTN adalah mengetahui peminat dan passing grade tiap-tiap prodi yang tidak sama satu dengan lainnya.
Kedua, pengisian identitas. Dedy memaparkan, sekira 15 persen peserta tes masuk PTN gagal saat mengisi identitas.
"Identitas pada formulir pendaftaraan harus sama dengan lembar jawaban ujian," kata Dedy, seperti dikutip dari laman berita UB, Prasetiya Online, Selasa (9/4/2013).
Ketiga, tidak menguasai soal ujian. Kuncinya, kata Dedy, adalah peserta SBMPTN harus rajin berlatih mengerjakan soal-soal tes masuk PTN tahun-tahun sebelumnya. "Tujuannya, untuk membiasakan diri dengan bentuk soal yang ada dan menghindari kesalahan pengisian, termasuk penggunaan jenis pensil dan teknik penghitaman yang benar," imbuhnya.
Keempat, pilihan prodi kedua. Dedy mengingatkan, pilihan prodi kedua adalah sebuah alternatif yang benar-benar harus dipersiapkan, dan bukan pilihan yang asal tulis.(rfa)
Biaya Formulir Masuk PTN 2013 Naik
TEMPO.CO, Bandung - Panitia Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 menaikkan biaya ujian sebesar Rp 25 ribu. Selain itu, istilah jurusan seperti IPA, IPS, dan IPC juga diganti dengan nama baru. Pendaftaran SBMPTN secara online akan dibuka mulai 13 Mei hingga 7 Juni 2013. Namun pengisian formulir pendaftaran sudah bisa dilakukan mulai 30 April nanti.
Menurut Ketua SBMPTN Panitia Lokal Bandung, Furqon, biaya seleksi kelompok ujian sains dan teknologi (saintek) dan sosial hukum (soshum) kini Rp 175 ribu.
Sedangkan biaya seleksi kelompok ujian campuran Rp 200 ribu. Adapun biaya ujian keterampilan, seperti untuk jurusan pendidikan olahraga dan seni, sebesar Rp 150 ribu per jenis ujian. Menurut Ketua SBMPTN Panitia Lokal Bandung, Furqon, biaya seleksi kelompok ujian sains dan teknologi (saintek) dan sosial hukum (soshum) kini Rp 175 ribu.
"Kenaikan biaya karena subsidi dari pemerintah kini sudah tidak ada lagi," katanya saat tanya-jawab dengan wartawan soal SBMPTN di kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, Kamis, 4 April 2013. Biaya seleksi itu nantinya hanya bisa dibayarkan ke Bank Mandiri.
Panitia juga memakai nama baru untuk kelompok ujian. Kelompok IPS kini dinamakan sosial hukum (soshum), kelompok IPA menjadi sains dan teknologi (saintek), sementara kelompok IPC berganti nama menjadi campuran. "Perubahan nama kelompok itu terkait jenis program studi di perguruan tinggi, jadi tidak lagi memakai pola penjurusan di SMA," ujar Furqon.
Menurut Sekretaris SBMPTN Panitia Lokal Bandung, Asep Gana Suganda, total kuota pendaftar diperkirakan 40 ribu orang. Sebanyak 14.500 orang untuk kelompok ujian saintek, soshum 15 ribu orang, dan campuran 10.500 peserta. Seluruh ruangan yang disiapkan mencapai 2.000 kelas dengan tenaga pengawas 4.000 orang.
SBMPTN merupakan satu dari 3-5 jalur masuk ke kampus negeri. Ujiannya dilakukan serentak secara tertulis pada 18-19 Juni 2013. Tesnya berupa potensi akademik, kemampuan dasar umum, dan kemampuan dasar saintek atau sosial hukum. Ujian keterampilan digelar 20-21 Juni 2013.
Kamis, 23 April 2015
Ini Jurusan Terfavorit 4 Universitas di Bandung
TEMPO.CO, Bandung - Program studi manajemen masih jadi pilihan favorit calon mahasiswa baru di sejumlah kampus negeri di Bandung. Di tiga dari empat kampus negeri yang memakai Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), seperti Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, program studi manajemen bercokol pada lima pilihan favorit.
Di Universitas Padjadjaran (Unpad), menurut Wakil Rektor Engkus Kuswarno, fakultas dengan peminat terbanyak yaitu Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM). ”Jumlahnya berkisar 5.000-6.000 orang,” ujarnya, Kamis, 4 April 2013. Pada urutan kedua, Program Studi Manajemen di Fakultas Ekonomi, selanjutnya Akuntansi, yang kali ini menggeser jumlah pemilih Fakultas Kedokteran.
Unpad tahun ini total menerima mahasiswa S-1 baru sebanyak 6.018 orang. Jumlah yang diterima lewat jalur SNMPTN atau undangan siswa berprestasi berjumlah 3.733 orang, lewat jalur SBMPTN 2.095 orang, dan kelas internasional khusus mahasiswa asing 190 orang.
Di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), menurut Wakil Rektor Furqon, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) jadi pilihan favorit teratas. “Rasio persaingannya 1:100,” ujarnya. Urutan program studi favorit peringkat dua hingga lima di UPI yaitu Bimbingan Konseling, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Manajemen.
UPI tahun ini menyediakan 6.957 kursi bagi mahasiswa baru. Penerimaan dari jalur SNMPTN mencapai 3.481 orang, SBMPTN 2.084 orang, dan seleksi mandiri 1.392 orang.
Sedangkan di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD), menurut Wakil Rektor Afifuddin, program studi yang paling banyak diminati yaitu Teknik Informatika, Manajemen Keuangan Syariah, Manajemen Psikologi, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Agama Islam. Total kuota 41 program studi UIN SGD tahun ini 4.400 orang.
Seleksinya, kata Afifuddin, dilakukan lewat lima jalur, yaitu SNMPTN, SBMPTN, SPMB undangan dan tertulis yang digelar Kementerian Agama, serta jalur mandiri.
Adapun di ITB, menurut Wakil Rektor Kadarsah Suryadi, daya tampung mahasiswa S-1 baru berjumlah 3.560 orang. Sebanyak 2.136 diterima lewat jalur SNMPTN dan 1.424 orang hasil SBMPTN. Program studi yang masih jadi pilihan favorit yaitu Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Fakultas Teknik Industri, serta Sekolah Teknik Elektro dan Informatika. “Rata-rata daya saingnya 1:20,” ujarnya.
SBMPTN di Bandung Pakai 2 Ribu Kelas dan Libatkan 4 Ribu Pengawas
Bandung - Panitia lokal (Panlok) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Bandung 2013 menyiapkan kuota 40 ribu peserta dari 11.603 orang yang akan diterima di empat perguruan tinggi di Bandung. Untuk pelaksanaan ujian, akan digunakan 2 ribu ruang kelas.
"Ruangan yang digunakan itu tersebar di beberapa sekolah SMA, SMP, sampai SD," kata Sekretaris Panlok SBMPTN Bandung Asep Gana Suganda di Kampus Unpad, Jalan Diupatiukur, Kota Bandung, Kamis (4/4/2013).
Pihak sekolah banyak yang menyambut baik agar tempatnya dijadikan tempat ujian SBMPTN. Bahkan banyak yang mengajukan diri. Tapi panitia mempertimbangkan beberapa hal untuk memilih sekolah sebagai tempat ujian.
Salah satu syaratnya adalah sekolah mudah dijangkau kendaraan umum. Selain itu, minimal di satu lokasi ada 10 ruangan untuk ujian dan satu untuk sekretariat.
Sementara untuk pengawas, panlok akan menggunakan jasa 4 ribu orang. "Pengawas ini berasal dari perguruan tinggi dan sekolah yang bersangkutan," jelas Asep.
Untuk satu ruang kelas, nantinya akan diisi 20 peserta ujian. Sementara satu pengawas akan mengawasi 10 peserta. Sehingga dalam satu kelas akan ada dua pengawas.
Untuk menjaga kondusivitas dan kelancaran ujian SBMPTN, panlok sudah menyiapkan beberapa strategi, termasuk mengantisipasi kemungkinan adanya joki.
"Kita sudah punya siasat, tapi itu kan rahasia. Kalau dikasih tahu, nanti orang cari siasat untuk mengatasinya. Yang jelas kita punya kuncinya (untuk mengatasi berbagai kecurangan) karena sekarang kecurangan sudah macam-macam," tandas Asep.
"Ruangan yang digunakan itu tersebar di beberapa sekolah SMA, SMP, sampai SD," kata Sekretaris Panlok SBMPTN Bandung Asep Gana Suganda di Kampus Unpad, Jalan Diupatiukur, Kota Bandung, Kamis (4/4/2013).
Pihak sekolah banyak yang menyambut baik agar tempatnya dijadikan tempat ujian SBMPTN. Bahkan banyak yang mengajukan diri. Tapi panitia mempertimbangkan beberapa hal untuk memilih sekolah sebagai tempat ujian.
Salah satu syaratnya adalah sekolah mudah dijangkau kendaraan umum. Selain itu, minimal di satu lokasi ada 10 ruangan untuk ujian dan satu untuk sekretariat.
Sementara untuk pengawas, panlok akan menggunakan jasa 4 ribu orang. "Pengawas ini berasal dari perguruan tinggi dan sekolah yang bersangkutan," jelas Asep.
Untuk satu ruang kelas, nantinya akan diisi 20 peserta ujian. Sementara satu pengawas akan mengawasi 10 peserta. Sehingga dalam satu kelas akan ada dua pengawas.
Untuk menjaga kondusivitas dan kelancaran ujian SBMPTN, panlok sudah menyiapkan beberapa strategi, termasuk mengantisipasi kemungkinan adanya joki.
"Kita sudah punya siasat, tapi itu kan rahasia. Kalau dikasih tahu, nanti orang cari siasat untuk mengatasinya. Yang jelas kita punya kuncinya (untuk mengatasi berbagai kecurangan) karena sekarang kecurangan sudah macam-macam," tandas Asep.
UNS Siap Terima 2.160 Maba SBMPTN 2013
SOLO – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 siap menerima 2.160 calon mahasiswa baru. Total, UNS akan menerima 5.400 calon mahasiswa dari berbagai jalur masuk.
"Dalam penerimaan calon mahasiswa baru tahun akademi 2013/2014, UNS memakai tiga jalur penerimaan, masing-masing Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), SBMPTN dan Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMBPT)," kata Pembantu Rektor I bidang Akademi UNS, Prof Drs. Sutarno, MSc, PhD kepada wartawan, di ruang kerjanya, Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2013).
Secara rinci, ujar Sutarno, melalui jalur SNMPTN, UNS akan menerima 2.600 calon mahasiswa. Kemudian, 2.160 calon mahasiswa diterima melalui jalur SBMPTN dan 540 calon mahasiswa melalui UMBPT. Jalur SNMPTN sendiri sudah dilaksanakan, tinggal pengumuman hasil. Sedang tidak lama lagi, pendaftaran SBMPTN akan dimulai pada 13 Mei hingga 7 Juni 2013. Hasilnya akan diumumkan pada 12 Juli 2013.
Menurut Sutarno, SBMPTN 2013 menyeleksi calon mahasiswa melalui ujian tertulis. Ujian terdiri atas tes potensi akademik (TPA); Tes Kemampuan Dasar Umum (TKDU) yakni mata uji Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris; Tes Kemampuan dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek), terdiri atas mata uji Matematika, Biologi, Kimia dan Fisika; serta Tes Kemampuan dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum) terdiri atas mata uji Sosiologi, Sejarah, Geografi dan Ekonomi.
"Setiap peserta dapat mengikuti kelompok ujian Saintek, Soshum atau campuran," ungkapnya.
Dia mengimbuh, tahun ini, UNS menargetkan 40 ribu pendaftar pada SBMPTN. Sementara itu, tahun lalu ada sekira 20 ribu orang mendaftar melalui jalur serupa.(rfa)
"Dalam penerimaan calon mahasiswa baru tahun akademi 2013/2014, UNS memakai tiga jalur penerimaan, masing-masing Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), SBMPTN dan Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMBPT)," kata Pembantu Rektor I bidang Akademi UNS, Prof Drs. Sutarno, MSc, PhD kepada wartawan, di ruang kerjanya, Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2013).
Secara rinci, ujar Sutarno, melalui jalur SNMPTN, UNS akan menerima 2.600 calon mahasiswa. Kemudian, 2.160 calon mahasiswa diterima melalui jalur SBMPTN dan 540 calon mahasiswa melalui UMBPT. Jalur SNMPTN sendiri sudah dilaksanakan, tinggal pengumuman hasil. Sedang tidak lama lagi, pendaftaran SBMPTN akan dimulai pada 13 Mei hingga 7 Juni 2013. Hasilnya akan diumumkan pada 12 Juli 2013.
Menurut Sutarno, SBMPTN 2013 menyeleksi calon mahasiswa melalui ujian tertulis. Ujian terdiri atas tes potensi akademik (TPA); Tes Kemampuan Dasar Umum (TKDU) yakni mata uji Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris; Tes Kemampuan dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek), terdiri atas mata uji Matematika, Biologi, Kimia dan Fisika; serta Tes Kemampuan dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum) terdiri atas mata uji Sosiologi, Sejarah, Geografi dan Ekonomi.
"Setiap peserta dapat mengikuti kelompok ujian Saintek, Soshum atau campuran," ungkapnya.
Dia mengimbuh, tahun ini, UNS menargetkan 40 ribu pendaftar pada SBMPTN. Sementara itu, tahun lalu ada sekira 20 ribu orang mendaftar melalui jalur serupa.(rfa)
Rabu, 22 April 2015
Peserta SBMPTN 2013 Harus Miliki Nilai UN
SEMARANG- Peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2013 harus memiliki nilai UN.Hal itu dikemukakan Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Undip, Prof M Arifin, kemarin.
‘’Peserta yang boleh ikut seleksi hanya siswa yang memilki UN. Kebijakan ini diambil, karena tidak semua siswa mengikuti UN contohnya mereka yang bersekolah di luar negeri atau pondok pesantren,’’ tuturnya.
‘’Peserta yang boleh ikut seleksi hanya siswa yang memilki UN. Kebijakan ini diambil, karena tidak semua siswa mengikuti UN contohnya mereka yang bersekolah di luar negeri atau pondok pesantren,’’ tuturnya.
Lulus UN menjadi persyaratan siswa dalam mengikuti SBMPTN. Prof Arifin menjelaskan, peserta yang diperbolehkan mendaftar juga hanya mereka yang lulus ujian nasional 2011, 2012, dan 2013.
Dia mengimbau kepada calon mahasiswa yang akan mendaftar SBMPTN agar lebih teliti lagi dalam menentukan pilihan jurusan.
‘’Peran orang tua penting untuk mengarahkan putra-putrinya dalam memilih jurusan. Hindari kesalahan memilih, sebab ini berkaitan dengan minat, bakat, dan keberhasilan di masa depan,’’ ungkapnya.
Bidikmisi
Arifin juga menyinggung calon mahasiswa dari jalur bidikmisi yang ingin mendaftar SBMPTN 2013. Menurutnya, pendaftar yang telah mendapatkan pin bidikmisi dibebaskan dari biaya seleksi.
Mengenai pembayaran biaya ujian di bank apabila ada calon mahasiswa yang semula mendaftar kelompok ujian sain dan teknologi (saintek) atau sosial humaniora (soshum), kemudian ingin berubah di kelompok ujian campuran, maka peserta cukup menambah biaya ujian Rp 25.000. Hal itu karena sebelumnya mereka sudah membayar Rp 175.000, kemudian berubah di kelompok ujian campuran yang pembayarannya Rp 200.000.
Sebaliknya, apabila pendaftar kelompok ujian campuran ingin berubah ke kelompok ujian saintek atau soshum bisa, namun konsekuensinya sisa biaya ujian hangus. Kemudian untuk calon siswa yang memilih jurusan atau program studi yang ujiannya harus mempersyaratkan ujian keterampilan, mereka berkewajiban membayar ujian keterampilan sebesar Rp 150.000.
SBMPTN 2013: Tak Ikut Salah Satu Seleksi, Peserta Gugur
SOLO—Peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 dipastikan gugur jika tidak mengikuti salah satu ujian. Sesuai jadwal, ujian tulis akan dilaksanakan pada 18-19 Juni2013.
“Jika peserta tidak mengikuti salah satu ujian, dipastikan langsung gugur,” jelas Ketua Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) 2013 UNS saat dihubungi Solopos.com, akhir pekan kemarin.
Dia menegaskan SBMPTN tidak memiliki ujian susulan seperti ujian nasional (UN). Meski demikian, sambungnya, panitia SBMPTN 2013 memberikan kelonggaran kepada peserta yang sakit untuk mengerjakan di rumah sakit ataupun lokasi ujian terdekat. Dengan syarat, peserta yang sakit itu sudah memberikan surat keterangan jauh hari sebelumnya.
Pada SBMPTN 2013, ada tiga kelompok ujian, yakni Sains dan Teknologi (Saintek), Sosial dan Humaniora (Soshum) dan Campuran. Untuk kelompok ujian Saintek wajib mengikuti tes potensi akademik (TPA), tes kemampuan dasar umum (TKDU) dan Tes Kemampuan Dasar Saintek (TKD Saintek).
Sedangkan untuk kelompok ujian Soshum diwajibkan mengikuti TPA, TKDU dan TKD Soshum. “Untuk kelompok ujian Campuran, akan mengerjakan TPA, TKDU, TKD Saintek dan TKD Soshum,” imbuhnya.
Untuk TKDU, materi yang akan diujikan meliputi Matematika Dasar, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Sedangkan TKD Saintek meliputi Matematika, Biologi, Kimia dan Fisika. Untuk TKD Soshum meliputi Sosiologi, Sejarah, Geografi dan Ekonomi. Khusus untuk peserta SBMPTN yang memilih Program Studi (Prodi) bidang Ilmu Seni dan Keolahragaan, Sutarno mengatakan wajib mengikuti ujian keterampilan.
Menurutnya, ujian keterampilan bidang Ilmu Seni, meliputi tes pengetahuan dan keterampilan bidang ilmu seni. Sedangkan pada bidang keolahragaan, meliputi tes kesehatan dan kesegaran jasmani. Sesuai jadwal, ujian keterampilan digelar pada Kamis, 20 Juni dan atau Jumat, 21 Juni di perguruan tinggi negeri (PTN) terdekat.
Pendaftaran SBMPTN 2013 sesuai jadwal dimulai pada 13 Mei-7 Juni secara online melalui laman ujian.sbmptn.or.id. Sedangkan tata cara pengisian borang pendaftaran ujian tertulis dan keterampilan bisa diunduh mulai 30 April melalui laman download.sbmptn.or.id.
Tunjukkan SKHUN
Sutarno mengatakan SBMPTN itu bisa diikuti oleh lulusan SMA/MA/SMK/MAK dan sederajat 2011, 2012 dan 2013. “SBMPTN bisa diikuti lulusan 2011, 2012 dan 2013. Berbeda dengan SNMPTN [Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri] 2013 yang hanya bisa diikuti siswa yang akan lulus 2013,” paparnya.
Dia mengatakan calon mahasiswa yang diterima pada SBMPTN harus bisa menunjukkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN). Sebab, pada saat mendaftar SBMPTN, peserta memang belum diminta melampirkan SKHUN.
“Kalau tahun sebelumnya kan siswa diminta melampirkan SKHUN dulu,” imbuhnya.
Sebelumnya, Rektor UNS, Ravik Karsidi, mengatakan peminat yang tidak diterima pada SNMPTN 2013 masih memiliki kesempatan untuk diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) melalui SBMPTN dan Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMBPT).
“Masih ada alternatif untuk memilih PTN melalui dua jalur [SBMPTN dan UMBPT], bahkan mereka juga bisa memilih universitas swasta,” ujarnya saat ditemui wartawan di gedung rektorat UNS, pekan lalu.
Tahun Akademik (TA) 2013/2014, UNS total menerima 5.400 mahasiswa jenjang S1 dari tiga jalur, yakni SNMPTN, SBMPTN dan UMBPT. SNMPTN memiliki kuotanya 50 persen dari total mahasiswa yang diterima, SBMPTN kuotanya 40 persen dan sisanya 10 persen dari UMBPT.
Selasa, 21 April 2015
UGM Sediakan 1.997 Bangku bagi Mahasiswa Baru Jalur SBMPTN 2013
Metrotvnews.com, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada menyediakan 1.997 kursi bagi mahasiswa baru yang akan diterima melalui jalur penerimaan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2013.
Jumlah ini, merupakan 30% dari keseluruhan mahasiswa baru yang akan diterima UGM pada 2013 sebesar 6.646 mahasiswa baru.
Direktur Administrasi Akademik UGM Sri Peni Wastutiningsih dalam Konferensi Pers tentang kesiapan pelaksanaan SBMPTN panitia lokal Yogyakarta di Universitas Negeri Yogyakarta, menyebutkan daya tampung yang disediakan UGM sesuai dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru yang diatur oleh pemerintah.Jumlah ini, merupakan 30% dari keseluruhan mahasiswa baru yang akan diterima UGM pada 2013 sebesar 6.646 mahasiswa baru.
Seperti diketahui, pemerintah menetapkan penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui tiga jalur yaitu SNMPTN Undangan dengan kuota 50%, SBMPTN 30%, dan seleksi mandiri oleh masing-masing perguruan tinggi sebanyak 20%..
“Sebelumnya melalui jalur seleksi SNMPTN Undangan UGM menyediakan sebanyak 3.318 kursi atau 50% dari jumlah total yang diterima. Sementara untuk Ujian Mandiri (UM) UGM, kami akan membuka daya tampung sebesar 1.331 atau 20% sisa jalur yang ada,” jelas Ketua II Panlok SBMPTN DIY ini.
Pendaftaran SBMPTN dilakukan secara online mulai 13 Mei dan akan berakhir 7 Juni 2013. Selanjutnya, pelaksanaan ujian tertulis pada 18 dan 19 Juni 2013. Sementara untuk perguruan tinggi yang mengadakan ujian keterampilan akan dilaksanakan pada tanggal 20 dan atau 21 Juni 2013.
Sebelumnya, Sekjen Panitia Pusat SBMPTN 2013 Rochmat Wahab menambahkan pola SBMPTN merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh perguruan tinggi negeri dalam sistim terpadu. Pelaksanaan secara serentak melalui ujian tertulis. Namun bagi peserta yang memilih program studi Ilmu Seni atau Keolahragaan, selain mengikuti ujian tertulis juga diwajibkan mengikuti ujian keterampilan.
“Calon peserta SBMPTN 2013 tidak hanya lulusan SMA/MA/SMK/MAK tahun 2013. Namun SBMPTN juga memberi kesempatan bagi lulusan tahun 2011 dan 2012. Hasilnya akan diumumkan 28 Mei mendatang,” imbuh Rektor UNY ini.
Rochmat menuturkan SBMPTN kali ini diikuti 62 perguruan tinggi se-Indonesia. Pelaksanaanya dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok saintek, kelompok soshum, dan kelompok campuran. Para peserta dapat memilih sebanyak-banyaknya tiga prodi sesuai dengan kelompoknya baik untuk kelompok saintek maupun soshum. Sedangkan kelompok campuran dapat memilih tiga prodi campuran saintek dan soshum. Untuk biaya seleksi kelompok ujian saintek atau soshum sebesar Rp175.000 dan kelompok campuran Rp200.000.
Disinggung tentang pelaksanaan ujian bagi peserta berkebutuhan khusus seperti low vision maupun tuna netra, Rochmat menuturkan bahwa panitia telah menyediakan pendamping yang akan membacakan naskah soal ujian.
Dengan langkah tersebut diharapkan peserta ujian berkebutuhan khusus dapat terayani dan menjalankan ujian dengan baik.
“Panitia tidak menyediakan soal dalam huruf braile bagi tuna netra karena dengan cara tersebut kurang banyak membantu meskipun peserta diberikan tambahan waktu. Kendati begitu mereka akan diberikan pendamping untuk membantu membacakan naskah ujian,” urainya.






